First, Acknowledge

PPKM darurat yang sudah berjalan hampir 1 bulan di Indonesia agak memberikan pengaruh cukup besar terhadap kesehatan mental. Kurangnya fisik aktifitas karena tidak bisa melakukan olahraga seperti lari pagi dan bersepeda di luar ruangan menurunkan semangat untuk melakukan pekerjaan, baik terkait urusan kantor maupun urusan lainnya. Terakhir, pekerjaan kantor yang tiba-tiba membludak juga menyebabkan kesulitan tidur di malam hari.

Untungnya, ditengah kehilangan semangat untuk menghadiri sebuah meeting dengan topik yang berat, saya menghadiri sebuah webminar untuk menjaga kesehatan mental di masa pandemi. Salah satunya adalah acknowledgement. Dalam Bahasa Indonesia, mungkin artinya ikhlas menerima.

Ikhlas menerima ini artinya bukan menerima kondisi saat ini, lalu nangis di pojokan ya. Iklas menerima di sini artinya kita menerima keadaan yang terjadi. Dalam kasus saya, menerima kalau ada sebuah topik yang berat di pekerjaan yang harus diselesaikan, ditengah kondisi PPKM darurat dimana anak harus tetap sekolah di rumah dan tidak bisa berolahraga di luar rumah.

Lalu setelah ikhlas menerima keadaan, selanjutnya adalah menganalisa keadaan yang terjadi, mana yang berada dalam kontrol kita, dan mana yang berada di luar kontrol kita. PPKM darurat merupakan hal di luar kontrol saya. Tapi, topik berat pekerjaan berada dalam kontrol saya untuk diselesaikan. Tidak bisa lari pagi atau bersepeda di luar bukan alasan untuk tidak berolahraga sama sekali, jadi masih dalam kontrol saya.

Kedua tahapan ini cukup untuk mengembalikan semangat untuk kembali ke laptop, membuka kembali email dengan topik berat ini, dan mulai menyelesaikan masalah yang dalam kontrol saya. Yang diluar kontrol saya? Mari kita berdoa bersama supaya pandemi ini cepat berlalu.