40 is Just a Number

Hari ini saya berulang tahun yang ke-40. Seperti biasa, setiap hari ulang tahun membuat saya berpikir tentang apa yang sudah saya lakukan hingga hari ini, dan apa yang masih ingin saya lakukan. Terutama pada ulang tahun kali ini yang ke-40, karena ulang tahun selanjutnya lebih terasa seperti hitungan mundur dari kehidupan. Mungkin terdengar dramatis. Bukankah ulang tahun seharusnya membawa kebahagiaan dan rasa syukur? Tapi, kalau dilihat bahwa dalam 10 tahun terakhir, banyak teman saya yang tidak pernah mencapai ulang tahun yang ke 51, mungkin pemikiran di hari ulang tahun ini cukup beralasan.

Atau, bagaimana kalau dilihat dari sisi lain? Pemikiran kalau waktu kita terbatas akan membuat kita menggunakan waktu lebih efisien. Steve Jobs dalam pidato wisuda di Stanford tahun 2005 mengatakan hal ini tentang waktu kita yang terbatas:

Your time is limited, so don’t waste it living someone else’s life. Don’t be trapped by dogma – which is living with the results of other people’s thinking. Don’t let the noise of others’ opinions drown out your own inner voice. And most important, have the courage to follow your heart and intuition.
Lalu, di ulang tahun saya yang ke-40 ini, apa yang akan saya lakukan? Dengan sisa waktu yang lebih terbatas dibandingkan ulang tahun sebelumnya, tentu keinginan dan harapan saya di ulang tahun yang ke 40 ini berbeda dibandingkan yang ke-30, atau sebelumnya. Prioritas saya selanjutnya lebih berdasarkan pada 2 hal.

Yang pertama adalah “Live Simple”. Setelah waktu kita selesai di dunia ini, kita akan meninggalkan semuanya. Rumah, baju, sepatu, telepon genggam, komputer, mesin kopi, dan lain-lain. Kita datang ke dunia tanpa membawa apa-apa, dan akan kembali tanpa membawa apa-apa. Dan sementara itu, selama kita hidup, kita mengumpulkan barang-barang, yang mungkin merusak lingkungan yang kita tinggalkan untuk penerus kita. “Live Simple” adalah cara hidup dengan hanya hal-hal yang penting. Artinya, hanya membeli dan menyimpan hal-hal yang penting, tidak berlebihan, hanya memikirkan dan melakukan hal-hal yang penting.

Yang kedua adalah “Love Nature”. Setelah waktu kita selesai, kita akan kembali ke alam. Lalu, kenapa kita tidak mulai berkenalan kembali dengan alam? Berkenalan dengan alam tidak perlu harus melulu pergi ke pantai atau ke gunung, Berkenalan dengan alam bisa dimulai dengan lingkungan sekitar kita. Pernahkah kita memperhatikan ada pohon apa saja yang tumbuh di depan rumah tetangga kita? Pohon apa saja yang hilang? Atau, sekedar berjalan-jalan di lingkungan sekitar, menghirup udara segar dan menyerap sinar matahari. Kita, atau setidaknya saya, merasa lebih tertekan apabila bekerja di dalam ruangan yang tidak terkena sinar matahari.

“Live Simple Love Nature” adalah tema dari semua hal yang akan saya lakukan, dimulai dari usia yang ke-40 ini. Dan tentunya, sambil bersyukur dan berharap, semoga saya akan merayakan ulang tahun yang ke-50, sepuluh tahun dari sekarang.